Microsoft SQL Server
Seperti terlihat dari namanya, microsoft SQL Server adalah
produk database server dari microsoft.
Microsoft SQL Server dapat disetarakan
dengan produk database server lain, seperti oracle, mySQL, dan
sebagainya.
Sejatinya, sebagai database server, microsoft SQL server harus diinstal pada
sebuah komputer
server. Dalam hal ini, komputer server tersebut menggunakan
sistem operasi Windows Server. Namun untuk
keperluan development (pengembangan
sistem aplikasi), kita bisa juga menginstal SQL server edisi tertentu
pada
komputer desktop atau laptop yang kita gunakan.
Pada sekarang ini SQL server sudah tersedia banyak versi,
diantaranya versi 2000, 2005, 2007, 2008 dan
2012. Pada tiap versi terdapat
berbagai edisi, misalnya :
Ø Enterprise, edisi yang paling
lengkap, misalnya untuk dipakai di data center
Ø Standard, sudah mengandung semua
komponen data management dan Business Intelligence skala departemen.
Ø Workgroup, seperti edisi standard,
namun untuk digunakan pada organisasi yang lebih kecil.
Ø Developer, untuk digunakan dalam
pengembangan solusi/Aplikasi
Ø Web, untuk digunakan sebagai sistem
database pada Web Server
Ø Express, bisa dipasang pada
desktop/laptop, sudah mengandung core database engine, dan gratis
Ø Compact, sistem database yang diembed
(disertakan), misalnya pada aplikasi mobile.
I.
Menginstal Microsoft SQL Server 2005
langkah-langkah menginstal Ms. SQL 2005 pada windows XP
1. Setelah komputer yang dijadikan
server siap, Jalankan file SQLexpr32 (tersedia dalam CD) dengan mengklik ganda
file tersebut, maka akan nampak pesan bahwa program setup membutuhkan .net framework, seperti pada gambar
dibawah ini :
Gambar I1-1. SQL
server 2005 membutuhkan .net framework 2.0
Maka sebelum menginstal microsoft SQL
Server terlebih dahulu menginstal file .net
framework 2.0 yang ada disertakan dalam CD. Untuk file .net framework ini
adalah merupakan software pendukung dalam menginstal microsoft SQL Server, dan
untuk setiap versi microsoft SQL Server berbeda pula net framework yang
dibutuhkan sesuai dengan sistem operasi windows yang digunakan. Setelah
mengklik ganda pada file .net framework 2.0 maka akan nampak proses
penginstalan seperti pada urutan gambar dibawah ini
Gambar I1-2. Tampilan
penginstalan
Gambar I1-3. Terima aturan lisensi
lalu klik “install”
Gambar I1-4. Proses instalasi
berlangsung
Gambar I1-5. Proses instalasi
berjalan sukses klik “Finish”
2.
Setelah menginstal .net framework 2.0 kemudian
anda menginstal file SQLEXPR32.EXE,
setelah mengklik ganda pada file tersebut maka proses pengextractan akan
berjalan sampai muncul tampilan berikut
Gambar
I2-1. Proses ektraksi file SQLEXPR32
Gambar
I2-2. Terima aturan lisensi klik “Next”
Gambar
I2-3. Pengaturan componen pendukung klik “install”
Gambar
I2-4. Proses instalasi componen pendukung sukses klik “next”
Gambar I2-6. Cek konfigurasi sistem sukses klik “next”
Gambar I2-7. Registrasi SQL server klik “next”
Pada gambar
2-8 diatas untuk tab database services dan client components adalah hasil
pengaturan setelah mengklik tombol kanan pada mouse lalu memilih option kedua “
feature….”.
Gambar
I2-9. Menentukan nama instance klik “next”
Pada proses
ini nama instance default “SQLExpress akan tetapi diubah menjadi SQL2005Express, hal ini dimaksudkan
bahwa jika nantinya ada penginstalan SQL server untuk versi lainnya sehingga
tidak menyulitkan dalam pemilihan nama instancenya dalam proses koneksi.
Setelah
mengklik tombol next pada gambar 2-9 akan tampil kotak pesan selanjutnya klik
tombol “next” hingga tampil tahap dibawah ini
Gambar
I2-10. Pengaturan service account klik “next”
Gambar
I2-11. Memilih mode otentikasi klik “next”
Dalam hal
otentikasi sebaiknya memilih “mixed mode” agar bisa melakukan login dengan akun
windows maupun login yang dibuat pada SQL Server. Dalam pengisian password
hendaknya memenuhi aturan password yang kuat, yaitu :
ü
Minimum 8 karakter
ü
Mengandung huruf besar (kapaital)
ü
Mengandung huruf kecil (lower case)
ü
Mengandung angka, atau
ü
Mengandung karakter khusus seperti @,#,$,% dan
sebagainya.
Setelah proses
pada gambar 2-11 selanjutnya klik tombol “next” sampai akan tampak tampilan
berikut
Gambar
I2-12. Tahap penginstalan klik “install”
Gambar
I2-13. proses penginstalan berjalan sukses klik “next”
Gambar
I2-14. Instalasi SQL Server 2005 berhasil klik “finish”
3.
Langkah terakhir penginstalan SQL server
Management studio express
File installer untuk SQL server management studi express adalah SQLServer2005_SSMSEE tersedia dalam CD.
Untuk menjalankan setupnya klik ganda pada file tersebut akan tampak seperti
gambar berikut
Gambar I3-1. Tampilan Awal SQL Server
management studio express klik “next”
Gambar I3-2. Terima lisensi klik “next”
Gambar I3-3. Pengaturan registrasi
management studio klik “next”
Gambar I3-4. Pengaturan feature klik
“next”
Pada tahap diatas sebelum klik tombol next, terlebih
dahulu mengatur feature dengan mengklik kanan mouse pada drive management
studio express lalu klik option kedua dari kotak tampilan yang ada.
Gambar I3-5. Mulai instalasi klik “install”
Gambar I3-6. Instalasi sukses klik “finish”
II. Melakukan
koneksi ke SQL Server
Setelah menginstal SQl server, tak kalah pentingnya,
yaitu melakukan koneksi ke SQL server. Koneksi ini sangat penting karena
percuma kita mempunyai SQL Server namun tidak bisa dimanfaatkan. Untuk mencoba
melakukan koneksi ke SQL Server, kita bisa menggunakan SQL Server Management
studio.
1.
Melakukan koneksi dari komputer yang sama
Koneksi ke SQL server bisa dilakukan pada komputer
yang sama, dan hal ini mudah dilakukan. Koneksi yang lebih dibutuhkan adalah
koneksi yang dilakukan dari komputer lain, tentunya tidak semudah melakukan
koneksi dari komputer yang sama. Berikut ilustrasi koneksi pada komputer yang
sama dengan menggunakan windows XP :
Jalanlan SQL Server management studio
Gambar II1-1. Menjalankan SQL Server management studio
express
Akan langsung muncul prompt untuk
melakukan koneksi ke server
Gambar II1-2. Melakukan koneksi ke database server
Secara default pada prompt server name akan terisi
nama server yang telah ditentukan pada waktu proses penginstalan. Tetapi jika
ada server lainnya, maka pada tanda look in (tanda panah ke bawah pada kotak
isian server name) di klik akan tampak “<browse for more>” seperti tampak
pada gambar berikut :
Gambar II1-3. Prompt
koneksi
Gambar II1-4. Prompt
koneksi ke nama server yang lainnya
Selanjutkan
tinggal mengklik pada tanda [+] untuk melihat isi database engine yang lainnya
untuk memilih nama server yang diinginkan kemudian klik “OK” maka akan tampil
kembali prompt koneksi ke server seperti pada gambar dibawah
Gambar
II1-5. Prompt koneksi
Pada gambar
II1-5, untuk pengisian otentikasi, bisa menggunakan “windows authentication”
atau “SQL server Authentication” tergantung pengaturan mode otentikasi pada
saat proses penginstalan. Jika menggunakan SQl Server authentication maka user
name/login di isi “sa” dan password yang telah ditentukan pada saat proses
penginstalan. User name (login) “sa” adalah user name yang tertinggi, namun di
SQL server bisa menggunakan nama user name yang lain untuk melakukan login.
Setelah pengisian otentikasi lalu klik “Connect”.
III. Mengenal Access Project
Access Project adalah perpaduan antara microsft access
(dibagian depan atau front-end) dan microsoft SQL Server (dibagian belakang
atau back-end). Koneksi database yang digunakan oleh OLEDB, bukan dengan cara
lain termasuk ODBC.
Perbedaan dengan aplikasi microsoft access biasa
adalah pada letak objek pada access project, objek TABLE dan QUERY (disebut
database object) terletak padaa SQL server (karena memang merupakan objek
database SQL server, dan bisa dibuat langsung pada SQL Server walaupun tanpa
menggunakan access).
File access project (file yang dibuat dengan microsoft
access, berekstensi .ADP) hanya mengandung objek-objek FORM, REPORT, MACRO, dan
MODULE (disebut application object). Ketika file access project (ADP) dibuka,
microsoft access akan otomatis melakukan koneksi ke SQL Server berdasarkan
informasi yang disimpannya. Setelah koneksi berhasil, objek database akan
tampak seperti layaknya objek pada database access yang biasa.
1. Membuat Access Project dengan database baru
v
Jalankan microsoft access 2007
v
Klik menu file,
New. Klik “blank database”
v
Klik tombol folder untuk menentukan nama dan
lokasi file access project
v
Tentukan lokasi penyimpanan file access project
(yaitu file program aplikasi, bukan file database karena database berada pada
SQL Server).
v
Pada file name di isi dengan “Program TOKO” lalu
pilih “save as type” menjadi “Microsoft access project (*.adp)”. nama ekstensi
file akan menjadi .adp. kemudian
klik “OK”
v
Kembali ke microsoft access, klik tombol
“Create”, maka akan muncul pertanyaan seperti pada gambar berikut
Gambar III1-1. Pertanyaan untuk melakukan
koneksi
Klik “Yes” untuk menggunakan database yang sudah ada
Klik “No” untuk membuat database baru pada SQL Server
Klik “Cancel” untuk membuka file access project tanpa
koneksi ke database
Karena database yang ingin digunakan belum dibuat pada SQL Server, dan akan dibuat langsung dari Access Project, maka pada pertanyaan dari gambar diatas, klik “No”. berikut tahapan-tahapan dalam membuat Access Project menggunakan database baru.
Gambar III1-2. Pertanyaan untuk melakukan
koneksi
v
Aturlah sehingga tampak seperti pada gambar
diatas. Masukkan nama server (dan instance) yang ingin dikoneksi, dan untuk
login ID menggunakan “developer” dan
password yang telah ditentukan diawal adalah “database”. Nama database yang ingin dibuat otomatis disediakan oleh
wizard, namun bisa diubah sesuai kebutuhan. Kemudian klik “next”
v
Jika tidak ada hambatan dalam melakukan koneksi,
wizard akan segera membuatkan database pada SQl Server dan menyimpan informasi
koneksi yang dimasukkan.
Gambar III1-3. Wizard akan membuat
database pada SQl Server
v
Lalu klik “Finish”.
Sebelum
membuat tabel yang dibutuhkan, perlu diketahui Tipe data yang digunakan pada
SQL Server antara lain :
char(n)
|
:
|
Mendefinisikan
string
sepanjang
n
karakter. Bila n
tidak didefinisikan maka panjang karakter adalah 1.
|
varchar(n)
|
:
|
Mendefinisikan
string sepanjang variabel n.
|
binnary(n)
|
:
|
Untuk
menyimpan bit pattern seperti
heksadecimal. Contoh : 0x0fa9008e
|
datetime
|
:
|
Mendefinisikan
tanggal, menyimpan tahun, bulan, hari, jam, menit, detik dan
seperseribu detik (milliseconds). Nilai tanggal
sampai dengan 31 desember 9999.
|
Text
|
:
|
Menyimpan
teks sampai dengan 2 GB. Text
disebut juga dengan binary large objects (BLOBs)
|
Image
|
:
|
Mendefinisikan
binary data untuk menyimpan image seperti
GIF, JPG, TIFF, dll.
|
Money
|
:
|
Bilangan
pecahan dengan 4 angka dibelakang koma.
Digunakan untuk perhitungan moneter.
|
Smallint
|
:
|
Sama
dengan int, membutuhkan 50% memory yang ditempati int.
|
Int
|
:
|
Mendefinisikan
integer, bilangan bulat yang menampung
angka sebanyak 4 byte.
|
float(n)
|
:
|
Mendefinisikan
angka pecahan (floating point). Nilai n
adalah jumlah angka yang dapat ditampung . sysname
|
real(n)
|
:
|
sama
dengan float namun menempati memory 50% dari float.
|
smalldatetime
|
:
|
sama
dengan datetime hanya dengan presisi lebih kecil dimana satuan waktu terkecil adalah menit
dan nilai tanggal sampai dengan 6
juni 2079.
|
numeric(n,p)
|
:
|
Mendefinisikan
angka pecahan baik fixed desimal ataupun floating point. Nilai n adalah
jumlah bytes total dan p adalah presisi angka dibelakang koma. Numeric analog
dengan DECIMAL(n,p).
|
2.
Membuat Tabel
Dalam membuat aplikasi ini membutuhkan 3 buah tabel data
-
Tabel untuk merekam data CD, yaitu TBL_CD
-
Tabel untuk klasifikasi karena bisa menampung
lebih dari satu, yaitu TBL_Klasifikasi
-
Tabel untuk menampung data (isi) CD, yaitu
TBL_Konten
Untuk membuat tabel 3 tabel diatas, klik ribbon tab
Create, lalu klik Table Design
Masukkan struktur table sebagai berikut.
Gambar 1. Pembuatan tabel CD
Dan simpan dengan nama tabel “TBL_CD”
Gambar 2. Pembuatan tabel klasifikasi
Dan simpan dengan nama tabel “tbl_Klasifikasi”
Gambar 3. Pembuatan tabel konten
Dan simpan dengan nama tabel “TBL_Konten”
3.
Membuat tabel master
Tabel master adalah tabel yang digunakan untuk
menyimpan data master atau data yang digunakan berulang-ulang, sehingga data
harus disiapkan terlebih dahulu sehingga pemakai tinggal memilih.
Data master yang perlu disediakan dalam contoh ini
adalah :
-
Format CD
Yaitu CD, VCD, DVD
-
Kategori
Yaitu : Musik, Film, Software, Games
-
Klasifikasi
Sub dari kategori
Misalnya pada kategori musik ada : klasic, country,
dance
-
Jenis
Penggolongan album dan kompilasi
Buat
lah masing-masing tabel master seperti dibawah ini
Gambar 4.
Pembuatan tabel master untuk format CD
Gambar 5.
Pembuatan tabel master untuk jenis
Gambar 6.
Pembuatan tabel master untuk kategori
Gambar 7.
Pembuatan tabel master untuk klasifikasi
4.
Form yang dibuat seperti tampak dibawah ini
Gambar 8. Form yang akan dibuat
Dari form diatas ada terdapat beberapa control
combobox, sehingga perlu membuat query yang diperlukan.
5.
Membuat query
5.1. Query
Penerbit
Pembuatan query biasanya digunakan untuk control
“combobox”. Untuk kasus diatas query yang diperlukan adalah query penerbit,
query formatcd, query kategori, dan query jenis
Untuk query penerbit menggunakan design view, pada
menu create pilih query wizards
Kemudian tambahkan tbl_CD ke dalam query
Atur sehingga tampak seperti gambar
diatas
Untuk query penerbit diatas dibuat karena tidak
menyediakan tabel master untuk penerbit, tetapi langsung memanfaatkan data yang
dimasukkan.
5.2. Query kategori
Query kategori akan mengambil data dari
tbl_mstr_kategori, ditambah dengan data kategori yang dimasukkan oleh pemakai
(kita membolehkan user memasukkan data baru selain memilih data yang sudah
dibuat sebelumnya). Query ini merupakan query UNION, yaitu menggabungkan data
dari beberapa sumber. Pembuatan query ini tidak menggunakan visual designer,
tetapi harus mengetik sendiri perintah SQL-nya.
Langkah-langkahnya :
a.
Klik tab create, klik “query wizard”. Pilih
“design view”, klik OK
b.
Klik close untuk menutup kotak add table, untuk
mengetik sendiri perintah SQL-nya
c.
Klik “SQL” pada ribbon tab design
d.
Pada bidang SQL, ketik perintah berikut :
SELECT kategori
From (select kategori
From
tbl_mstr_kategori
Union
Select
kategori
from
tbl_cd) src
e.
klik pada bidang diagram diatas, maka akan
muncul “sub query” bernama scr (merupakan union dari query dari tbl_cd dan
tbl_mstr_kategori)
f.
Agar menjadi unik, klik “group by” pada ribbon
tab design, selanjutnya pada kolom criteria masukkan NOT IS NULL agar data yang
ditampilkan pada list tidak termasuk data kosong (blank)
g.
Kemudian aturlah kolom “sort type” pilih
“ascending” agar list menjadi urut. Setelah pengaturan diatas akan tampak
seperti berikut :
Simpan dengan nama qry_kategori
5.3. Query
Jenis
Pembuatan query jenis sama dengan membuat query
kategori, hanya saja pada query jenis, menggabungkan antara data yang ada pada
tbl_mstr_jenis dan data yang dimasukkan pada tbl_cd.
Langkah-langkah :
Ulangi langkah a sampai c pada pembuatan query
kategori
Langkah selanjutnya pada bidang SQL ketik perintah
berikut :
SELECT jenis
From (select jenis
From
tbl_mstr_jenis
Union
Select
jenis
from
tbl_cd) src
selanjutnya ulangi langkah e sampai g seperti proses
pembuatan query kategori, kemudian simpan dengan nama qry_jenis. Hasilnya akan
tampak seperti gambar dibawah ini
5.4. Query
FormatCD
Pembuatan query formatCD hampir sama dengan membuat
query penerbit hanya menggunakan tbl_mstr_formatcd. Setelah selesai simpan
dengan nama qry_formatcd. Hasilnya seperti berikut :
Setelah selesai ubahlah untuk
masing-masing combobox pada form, dengan properties sebagai berikut :
·
Combo box : penerbit
Row source : qry_penerbit
·
Combo box : formatcd
Row source : qry_formatcd
·
Combo box : kategori
Row source : qry_kategori
·
Combo box : jenis
Row source : qry_jenis
6.
Membuat form klasifikasi
Pada tampilan form Gambar 8, dibagian bawah form
terdapat dua datasheet. Datasheet sebelah kiri untuk klasifikasi dan disebelah
kanan untuk isi CD.
Klasifikasi CD dibuat dalam bentuk datasheet karena
bisa lebih dari satu, karena kita tidak bisa menyediakan satu, dua, atau tiga
field pada tbl_CD, contoh klasifikasi1, klasifikasi2, klasifikasi3, karena
tidak pasti klasifikasinya lebih dari satu dan juga tidak dibatasi maksimum
tiga. Sehingga dalam database kita mengakomodir keperluan ini dengan
menyediakan relasi “one to many”.
Buatlah form baru dengan design view, lalu simpan
dengan nama form frm_klasifikasi.
·
Pada properties tab data isi record source
dengan tbl_klasifikasi,
·
lalu drag field klasifikasi ke form
·
ubahlah field klasifikasi menjadi combo box seperti
pada tampilan dibawah ini
·
aturlah properties form sebagai berikut :
default view Datasheet
allow form view No
allow datasheet view Yes
allow pivotTable view No
allow PivotChartView No
Navigation buttons No
Record Source tbl_klasifikasi
·
untuk combo box klasifikasi, atur properties
pada tab data :
row source :
exec sp_klasifikasi ‘music’
6.1. Membuat
sp_klasifikasi
Pada properties combo box klasifikasi menggunakan
stored procedure bernama sp_klasifikasi dengan parameter ‘music’(parameter
music hanya sementara). Menggunakan stored procedure karena kita perlu
mengirimkan parameter.
Langkah-langkah pembuatan stored procedure klasifikasi
a.
Klik ribbon tab create, klik “Query wizards”
b.
Pilih “design stored Procedure”, klik OK
c.
Klik close untuk menutup kotak “Add Table”
d.
Klik “SQL” pada ribbon tab design untuk
menampilkan bidang SQL, lalu ketik perintah berikut :
Select klasifikasi
From (select klasifikasi, kategori
From
tbl_mstr_klasifikasi
Union
Select
klasifikasi, kategori
From
tbl_CD inner join
Tbl_klasifikasi
on tbl_CD.cdid = tbl_klasifikasi.cdid) src
e.
Lalu klik pada bidang diagram, akan muncul
seperti gambar berikut :
Aturlah
seperti tampak pada gambar diatas, kemudian simpan dengan nama sp_klasifikasi
6.2. Membuat
function refreshlist()
Function refreshlist() adalah user-defined function (UDF). Function ini digunakan untuk
me-refresh data dalam list combo box. Perlu diketahui bahwa ketika user
memasukkan data baru(tidak terdapat dalam list) pada combo box, data baru
tersebut tidak langsung tersedia dalam list sehingga tidak bis dipilih oleh
user. Pada access harus menekan F9 untuk me-refresh list combo box. Jika tidak
menggunakan F9 maka user harus menutup form kemudian menjalankan form kembali,
baru data yang dimasukkan tersebut muncul dalam list. Tetapi dengan menggunakan
function refreshlist maka ketika user masuk ke combo box, program otomatis
melakukan requery untuk memperbarui list.
Cara membuat function refreshlist() :
a.
Pada form design (dimana frm_klasifikasi
dibuat), klik ribbon tab design, lalu klik “view code”.
b.
Pada visual basic editor yang terbuka, ketik
code berikut ini :
Function frefreshlist()
Me.Actioncontrol.requery………harusnya…:
Me.Activecontrol.Requery
End function
c.
Kemudian pasanglah function frefreshlist() pada
event on enter dari combo box klasifikasi seperti pada gambar berikut :
6.3. Membuat
form konten
Form konten adalah form yang akan berbentuk datasheet
dan menjadi sub form pada frm_data. Form ini untuk menampung dan menampilkan
data isi CD
Langkah-langkahnya :
a.
Buatlah form design dan simpan dengan nama frm_konten
b.
Aturlah properties form seperti berikut :
Default view :
datasheet
Allow form view :
No
Allow datasheet view :
Yes
Allow pivottable view :
No
Allow PivotChart view :
No
Record source :
tbl_konten
c.
Lalu pada tab ribbon design klik “add existing
fields” lalu drag ke empat fields yaitu album, judul, artis, keterangan
d.
Kemudiaan aturlah field album dan artis menjadi
combo box, sehingga tampak seperti pada gambar berikut :
Untuk combo
box album dan artis, data yang ditampilkan dalam list berasal dari data yang
pernah dimasukkan oleh user. Combo box ini dibuat agar user tidak perlu
mengetik ulang nama album dan artis yang pernah dimasukkan. Sehingga perlu
dibuatkan query album dan artis. Pembuatan query sama dengan proses pembuatan
query penerbit dan formatCD hanya saja untuk query album dan artis
menggunakan tbl_konten. Dan beri nama query untuk masing-masing “qry_album” dan
“qry_artis”
e.
Setelah qry_album dan qry_artis selesai, ubah
properties Row source untuk combo
box album dan artis pada frm_konten yang sudah dibuat.
Properties row source untuk combo box album :
qry_album
Properties row source untuk combo box artis :
qry_artis
Setelah itu untuk setiap combo box td tambahkan function
frefreshlist() pada module form, lalu pada event on enter untuk masing-masing
combo box masukkan =frefreshlist()
6.4. Membuat
frm_konten_1 dan frm_konten_2
Form frm_konten yang dibuat diatas, untuk merekam data
CD yang berupa “kompilasi”, karena terdapat field album dan artis untuk merekam
data album.
Jika frm_konten digunakan untuk merekam data CD
berjenis “Album” atau CD “software”, “Games”, maka field album dan artis
menjadi tidak bermanfaat. Maka field-field tersebut harus disembunyikan.
Jadi frm_konten_1 untuk merekam data CD “kompilasi”
dan frm_konten_2 untuk merekam data CD lainnya.
Langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Untuk membuat frm_konten_1 langsung dengan
menggubah namanya (rename) dari frm_konten menjadi frm_konten_1.
b.
Untuk frm_konten_2 dibuat dengan cara “save as”
dari frm_konten_1 klik menu file>>save object as).
c.
Pada frm_konten_2 yang sudah jadi hapuslah combo
box album dan artis sehingga tampak seperti pada gambar berikut :
7.
Menambahkan subform
Bukalah form frm_data ke dalam design view untuk
menambahkan datasheet “klasifikasi” dan “konten”
Untuk subform sebelah kiri, atur propertiesnya sebagai
berikut :
Source object :
frm_klasifikasi
Link master fields :
cdid
Link child fields :
cdid
Name :
sub1
Sedangkan untuk subform sebelah kanan,
Source object :
frm_konten_1
Link master fields :
cdid
Link child fields :
cdid
Name :
sub2
8.
Menambahkan tombol save dan undo
Berikut cara membuat tombol save dan undo :
a.
Pastikan icon “use control wizards” tidak aktif
b.
Tambahkan dua buah control button pada form
c.
Pasang gambar icon untuk kedua tombol sebagai
pengganti teks
d.
Untuk tombol save diberi nama cmdsave dan tombol undo diberi nama cmdundo
e.
Pada masing-masing tombol, tambahkan event
procedure nya pada on click :
Untuk tombol save
Private Sub cmdSave_Click()
SaveRecord
End Sub
Untuk tombol undo
Private Sub cmdUndo_Click()
UndoRecord
End Sub
f.
Menambah event pada KodeCD
Untuk menambahkan event procedure, klik field KodeCD
lalu tampilkan property sheet. Pada event before update, klik tanda panah dan
pilih [event procedure]. Klik tombol builder […] untuk menampilkan visual basic
editor.
Kemudian masukkan code syntax berikut :
Private Sub
KodeCD_BeforeUpdate(Cancel As Integer)
If Not IsNull(Me.KodeCD) Then
whr = "KodeCD='" &
Me.KodeCD & "' AND CDID<>" & Nz(Me.CDID, 0)
If Not
IsNull(DLookup("KodeCD", "tbl_CD", whr)) Then
Alert "Kode CD '" &
Me.KodeCD & _
"' sudah terpakai! Harap
menggunakan Kode yang lain."
Cancel = True
End If
End If
End Sub
g.
Membuat procedure alert()
Penampilan pesan ini dibuat dan disimpan pada module,
langkah-langkah :
1)
Buatlah sebuah module dengan klik “module” pada
tab create lalu masukan code berikut :
Const vApptitle = “Program CD”, vVersion = “1.2 (Maret
2014)”
Sub alert (Pmsg)
Msgbox
pmsg & Space(5), vbcritical, vapptitle
End sub
2)
Lalu simpan dengan nama mdl_general
h.
Event pada kategori
Tambahkan event After Update combo box kategori pada
event procedure ketik kode :
Private sub kategori_afterUpdate()
Tsql =
“exec sp_klasifikasi ‘ ” &
me.kategori & “ ‘ “
Me.sub1!klasifikasi.rowsource
= tsql
End sub
i.
Event pada jenis
Event ini akan mengganti form yang menjadi
sourceobject pada subform sub2 berdasarkan jenis CD yang dipilih.
Syntax pada procedure AfterUpdate sebagai berikut :
Private sub jenis_afterupdate()
If nz
(me.jenis, “Album”) = “Kompilasi” then
Me.sub2.sourceobject = “frm_konten_1”
Else
Me.sub2.sourceobject = “frm_konten_2”
End if
End sub
j.
9.
IV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar