Sabtu, 24 Januari 2015

PERANCANGAN DATABASE


Microsoft SQL Server 
Seperti terlihat dari namanya, microsoft SQL Server adalah produk database server dari microsoft. 
Microsoft SQL Server dapat disetarakan dengan produk database server lain, seperti oracle, mySQL, dan 
sebagainya. Sejatinya, sebagai database server, microsoft SQL server harus diinstal pada sebuah komputer 
server. Dalam hal ini, komputer server tersebut menggunakan sistem operasi Windows Server. Namun untuk 
keperluan development (pengembangan sistem aplikasi), kita bisa juga menginstal SQL server edisi tertentu 
pada komputer desktop atau laptop yang kita gunakan.
Pada sekarang ini SQL server sudah tersedia banyak versi, diantaranya versi 2000, 2005, 2007, 2008 dan 
2012. Pada tiap versi terdapat berbagai edisi, misalnya :
Ø  Enterprise, edisi yang paling lengkap, misalnya untuk dipakai di data center
Ø  Standard, sudah mengandung semua komponen data management dan Business Intelligence skala departemen.
Ø  Workgroup, seperti edisi standard, namun untuk digunakan pada organisasi yang lebih kecil.
Ø  Developer, untuk digunakan dalam pengembangan solusi/Aplikasi
Ø  Web, untuk digunakan sebagai sistem database pada Web Server
Ø  Express, bisa dipasang pada desktop/laptop, sudah mengandung core database engine, dan gratis
Ø  Compact, sistem database yang diembed (disertakan), misalnya pada aplikasi mobile.

I.        Menginstal Microsoft SQL Server 2005

langkah-langkah menginstal Ms. SQL 2005 pada windows XP
1.      Setelah komputer yang dijadikan server siap, Jalankan file SQLexpr32 (tersedia dalam CD) dengan mengklik ganda file tersebut, maka akan nampak pesan bahwa program setup membutuhkan .net framework, seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar I1-1. SQL server 2005 membutuhkan .net framework 2.0

Maka sebelum menginstal microsoft SQL Server terlebih dahulu menginstal file .net framework 2.0 yang ada disertakan dalam CD. Untuk file .net framework ini adalah merupakan software pendukung dalam menginstal microsoft SQL Server, dan untuk setiap versi microsoft SQL Server berbeda pula net framework yang dibutuhkan sesuai dengan sistem operasi windows yang digunakan. Setelah mengklik ganda pada file .net framework 2.0 maka akan nampak proses penginstalan seperti pada urutan gambar dibawah ini
Gambar I1-2. Tampilan penginstalan


 
                      Gambar I1-3. Terima aturan lisensi lalu klik “install”
 


 
                       Gambar I1-4. Proses instalasi berlangsung


                    Gambar I1-5. Proses instalasi berjalan sukses klik “Finish”


2.       Setelah menginstal .net framework 2.0 kemudian anda menginstal file SQLEXPR32.EXE, setelah mengklik ganda pada file tersebut maka proses pengextractan akan berjalan sampai muncul tampilan berikut


                                      Gambar I2-1. Proses ektraksi file SQLEXPR32


 
Gambar I2-2. Terima aturan lisensi klik “Next”

 
Gambar I2-3. Pengaturan componen pendukung klik “install”

  
 
Gambar I2-4. Proses instalasi componen pendukung sukses klik “next”

 
 
                                 Gambar I2-5. Tampilan front SQL server klik “next”


                                Gambar I2-6. Cek konfigurasi sistem sukses klik “next”













 

 




  























 


                
Gambar I2-7. Registrasi SQL server klik “next”

Gambar I2-8. Pengaturan fitur yang akan di install klik “next”

Pada gambar 2-8 diatas untuk tab database services dan client components adalah hasil pengaturan setelah mengklik tombol kanan pada mouse lalu memilih option kedua “ feature….”.
















Gambar I2-9. Menentukan nama instance klik “next”

Pada proses ini nama instance default “SQLExpress akan tetapi diubah menjadi SQL2005Express, hal ini dimaksudkan bahwa jika nantinya ada penginstalan SQL server untuk versi lainnya sehingga tidak menyulitkan dalam pemilihan nama instancenya dalam proses koneksi.
Setelah mengklik tombol next pada gambar 2-9 akan tampil kotak pesan selanjutnya klik tombol “next” hingga tampil tahap dibawah ini













Gambar I2-10. Pengaturan service account klik “next”














Gambar I2-11. Memilih mode otentikasi klik “next”

Dalam hal otentikasi sebaiknya memilih “mixed mode” agar bisa melakukan login dengan akun windows maupun login yang dibuat pada SQL Server. Dalam pengisian password hendaknya memenuhi aturan password yang kuat, yaitu :
ü  Minimum 8 karakter
ü  Mengandung huruf besar (kapaital)
ü  Mengandung huruf kecil (lower case)
ü  Mengandung angka, atau
ü  Mengandung karakter khusus seperti @,#,$,% dan sebagainya.
Setelah proses pada gambar 2-11 selanjutnya klik tombol “next” sampai akan tampak tampilan berikut

















Gambar I2-12. Tahap penginstalan klik “install”

















Gambar I2-13. proses penginstalan berjalan sukses klik “next”
















Gambar I2-14. Instalasi SQL Server 2005 berhasil klik “finish”

3.       Langkah terakhir penginstalan SQL server Management studio express
File installer untuk SQL server management studi express adalah SQLServer2005_SSMSEE tersedia dalam CD. Untuk menjalankan setupnya klik ganda pada file tersebut akan tampak seperti gambar berikut
Gambar I3-1. Tampilan Awal SQL Server management studio express klik “next”

























Gambar I3-2. Terima lisensi klik “next”















Gambar I3-3. Pengaturan registrasi management studio klik “next”















Gambar I3-4. Pengaturan feature klik “next”

Pada tahap diatas sebelum klik tombol next, terlebih dahulu mengatur feature dengan mengklik kanan mouse pada drive management studio express lalu klik option kedua dari kotak tampilan yang ada.


















Gambar I3-5.  Mulai instalasi klik “install”


















Gambar I3-6.  Instalasi sukses klik “finish”



II.      Melakukan koneksi ke SQL Server
Setelah menginstal SQl server, tak kalah pentingnya, yaitu melakukan koneksi ke SQL server. Koneksi ini sangat penting karena percuma kita mempunyai SQL Server namun tidak bisa dimanfaatkan. Untuk mencoba melakukan koneksi ke SQL Server, kita bisa menggunakan SQL Server Management studio.
1.       Melakukan koneksi dari komputer yang sama
Koneksi ke SQL server bisa dilakukan pada komputer yang sama, dan hal ini mudah dilakukan. Koneksi yang lebih dibutuhkan adalah koneksi yang dilakukan dari komputer lain, tentunya tidak semudah melakukan koneksi dari komputer yang sama. Berikut ilustrasi koneksi pada komputer yang sama dengan menggunakan windows XP :
Jalanlan SQL Server management studio













Gambar II1-1. Menjalankan SQL Server management studio express

Akan langsung muncul prompt untuk melakukan koneksi ke server













Gambar II1-2. Melakukan koneksi ke database server
Secara default pada prompt server name akan terisi nama server yang telah ditentukan pada waktu proses penginstalan. Tetapi jika ada server lainnya, maka pada tanda look in (tanda panah ke bawah pada kotak isian server name) di klik akan tampak “<browse for more>” seperti tampak pada gambar berikut :


















Gambar II1-3. Prompt koneksi












Gambar II1-4. Prompt koneksi ke nama server yang lainnya

Selanjutkan tinggal mengklik pada tanda [+] untuk melihat isi database engine yang lainnya untuk memilih nama server yang diinginkan kemudian klik “OK” maka akan tampil kembali prompt koneksi ke server seperti pada gambar dibawah











Gambar II1-5. Prompt koneksi

Pada gambar II1-5, untuk pengisian otentikasi, bisa menggunakan “windows authentication” atau “SQL server Authentication” tergantung pengaturan mode otentikasi pada saat proses penginstalan. Jika menggunakan SQl Server authentication maka user name/login di isi “sa” dan password yang telah ditentukan pada saat proses penginstalan. User name (login) “sa” adalah user name yang tertinggi, namun di SQL server bisa menggunakan nama user name yang lain untuk melakukan login. Setelah pengisian otentikasi lalu klik “Connect”.


III.       Mengenal Access Project
Access Project adalah perpaduan antara microsft access (dibagian depan atau front-end) dan microsoft SQL Server (dibagian belakang atau back-end). Koneksi database yang digunakan oleh OLEDB, bukan dengan cara lain termasuk ODBC.
Perbedaan dengan aplikasi microsoft access biasa adalah pada letak objek pada access project, objek TABLE dan QUERY (disebut database object) terletak padaa SQL server (karena memang merupakan objek database SQL server, dan bisa dibuat langsung pada SQL Server walaupun tanpa menggunakan access).
File access project (file yang dibuat dengan microsoft access, berekstensi .ADP) hanya mengandung objek-objek FORM, REPORT, MACRO, dan MODULE (disebut application object). Ketika file access project (ADP) dibuka, microsoft access akan otomatis melakukan koneksi ke SQL Server berdasarkan informasi yang disimpannya. Setelah koneksi berhasil, objek database akan tampak seperti layaknya objek pada database access yang biasa.

1.       Membuat Access Project dengan database baru
v  Jalankan microsoft access 2007
v  Klik menu file, New. Klik “blank database
v  Klik tombol folder untuk menentukan nama dan lokasi file access project
v  Tentukan lokasi penyimpanan file access project (yaitu file program aplikasi, bukan file database karena database berada pada SQL Server).
v  Pada file name di isi dengan “Program TOKO” lalu pilih “save as type” menjadi “Microsoft access project (*.adp)”. nama ekstensi file akan menjadi .adp. kemudian klik “OK”
v  Kembali ke microsoft access, klik tombol “Create”, maka akan muncul pertanyaan seperti pada gambar berikut





Gambar III1-1. Pertanyaan untuk melakukan koneksi

Klik “Yes” untuk menggunakan database yang sudah ada
Klik “No” untuk membuat database baru pada SQL Server
Klik “Cancel” untuk membuka file access project tanpa koneksi ke database

Karena database yang ingin digunakan belum dibuat pada SQL Server, dan akan dibuat langsung dari Access Project, maka pada pertanyaan dari gambar diatas, klik “No”. berikut tahapan-tahapan dalam membuat Access Project menggunakan database baru.

Gambar III1-2. Pertanyaan untuk melakukan koneksi
v  Aturlah sehingga tampak seperti pada gambar diatas. Masukkan nama server (dan instance) yang ingin dikoneksi, dan untuk login ID menggunakan “developer” dan password yang telah ditentukan diawal adalah “database”. Nama database yang ingin dibuat otomatis disediakan oleh wizard, namun bisa diubah sesuai kebutuhan. Kemudian klik “next
v  Jika tidak ada hambatan dalam melakukan koneksi, wizard akan segera membuatkan database pada SQl Server dan menyimpan informasi koneksi yang dimasukkan.












Gambar III1-3. Wizard akan membuat database pada SQl Server

v  Lalu klik “Finish”.

Sebelum membuat tabel yang dibutuhkan, perlu diketahui Tipe data yang digunakan pada SQL Server antara lain :
char(n)
:
Mendefinisikan          string        sepanjang        n      karakter.        Bila n tidak didefinisikan maka panjang karakter adalah 1.
varchar(n)
:
Mendefinisikan string sepanjang variabel n.
binnary(n)
:
Untuk   menyimpan   bit   pattern   seperti   heksadecimal.   Contoh   : 0x0fa9008e
datetime
:
Mendefinisikan tanggal, menyimpan tahun, bulan, hari, jam, menit, detik  dan  seperseribu  detik  (milliseconds).  Nilai  tanggal  sampai dengan 31 desember 9999.
Text
:
Menyimpan  teks  sampai  dengan  2  GB.  Text  disebut  juga  dengan binary large objects (BLOBs)
Image
:
Mendefinisikan  binary  data  untuk  menyimpan  image  seperti  GIF, JPG, TIFF, dll.
Money
:
Bilangan  pecahan  dengan  4  angka  dibelakang  koma.  Digunakan untuk perhitungan moneter.
Smallint
:
Sama dengan int, membutuhkan 50% memory yang ditempati int.
Int
:
Mendefinisikan  integer,  bilangan  bulat  yang  menampung  angka sebanyak 4 byte.
float(n)
:
Mendefinisikan  angka  pecahan  (floating  point).  Nilai  n  adalah jumlah angka yang dapat ditampung . sysname
real(n)
:
sama dengan float namun menempati memory 50% dari float.
smalldatetime
:
sama dengan datetime hanya dengan presisi lebih kecil dimana satuan waktu  terkecil  adalah  menit  dan  nilai  tanggal  sampai  dengan  6  juni 2079.
numeric(n,p)
:
Mendefinisikan angka pecahan baik fixed desimal ataupun floating point. Nilai n adalah jumlah bytes total dan p adalah presisi angka dibelakang koma. Numeric analog dengan DECIMAL(n,p).

2.       Membuat Tabel
Dalam membuat aplikasi ini membutuhkan 3 buah tabel data
-          Tabel untuk merekam data CD, yaitu TBL_CD
-          Tabel untuk klasifikasi karena bisa menampung lebih dari satu, yaitu TBL_Klasifikasi
-          Tabel untuk menampung data (isi) CD, yaitu TBL_Konten
Untuk membuat tabel 3 tabel diatas, klik ribbon tab Create, lalu klik Table Design
Masukkan struktur table sebagai berikut.















Gambar 1. Pembuatan tabel CD
Dan simpan dengan nama tabel “TBL_CD

















Gambar 2. Pembuatan tabel klasifikasi
Dan simpan dengan nama tabel “tbl_Klasifikasi

Gambar 3. Pembuatan tabel konten
Dan simpan dengan nama tabel “TBL_Konten

3.       Membuat tabel master
Tabel master adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data master atau data yang digunakan berulang-ulang, sehingga data harus disiapkan terlebih dahulu sehingga pemakai tinggal memilih.


Data master yang perlu disediakan dalam contoh ini adalah :
-          Format CD
Yaitu CD, VCD, DVD
-          Kategori
Yaitu : Musik, Film, Software, Games
-          Klasifikasi
Sub dari kategori
Misalnya pada kategori musik ada : klasic, country, dance
-          Jenis
Penggolongan album dan kompilasi
                Buat lah masing-masing tabel master seperti dibawah ini
Gambar 4. Pembuatan tabel master untuk format CD
Gambar 5. Pembuatan tabel master untuk jenis
Gambar 6. Pembuatan tabel master untuk kategori

Gambar 7. Pembuatan tabel master untuk klasifikasi

4.       Form yang dibuat seperti tampak dibawah ini

Gambar 8. Form yang akan dibuat

Dari form diatas ada terdapat beberapa control combobox, sehingga perlu membuat query yang diperlukan.
5.       Membuat query
5.1. Query Penerbit
Pembuatan query biasanya digunakan untuk control “combobox”. Untuk kasus diatas query yang diperlukan adalah query penerbit, query formatcd, query kategori, dan query jenis
Untuk query penerbit menggunakan design view, pada menu create pilih query wizards













Kemudian tambahkan tbl_CD ke dalam query



























Atur sehingga tampak seperti gambar diatas
Untuk query penerbit diatas dibuat karena tidak menyediakan tabel master untuk penerbit, tetapi langsung memanfaatkan data yang dimasukkan.

5.2.  Query kategori
Query kategori akan mengambil data dari tbl_mstr_kategori, ditambah dengan data kategori yang dimasukkan oleh pemakai (kita membolehkan user memasukkan data baru selain memilih data yang sudah dibuat sebelumnya). Query ini merupakan query UNION, yaitu menggabungkan data dari beberapa sumber. Pembuatan query ini tidak menggunakan visual designer, tetapi harus mengetik sendiri perintah SQL-nya.
Langkah-langkahnya :
a.       Klik tab create, klik “query wizard”. Pilih “design view”, klik OK
b.      Klik close untuk menutup kotak add table, untuk mengetik sendiri perintah SQL-nya
c.       Klik “SQL” pada ribbon tab design
d.      Pada bidang SQL, ketik perintah berikut :
SELECT kategori
From (select kategori
                From tbl_mstr_kategori
                Union
                Select kategori
                from tbl_cd) src

e.      klik pada bidang diagram diatas, maka akan muncul “sub query” bernama scr (merupakan union dari query dari tbl_cd dan tbl_mstr_kategori)











f.        Agar menjadi unik, klik “group by” pada ribbon tab design, selanjutnya pada kolom criteria masukkan NOT IS NULL agar data yang ditampilkan pada list tidak termasuk data kosong (blank)
g.       Kemudian aturlah kolom “sort type” pilih “ascending” agar list menjadi urut. Setelah pengaturan diatas akan tampak seperti berikut :
 

     









Simpan dengan nama qry_kategori
                                                      
5.3. Query Jenis
Pembuatan query jenis sama dengan membuat query kategori, hanya saja pada query jenis, menggabungkan antara data yang ada pada tbl_mstr_jenis dan data yang dimasukkan pada tbl_cd.
Langkah-langkah :
Ulangi langkah a sampai c pada pembuatan query kategori


Langkah selanjutnya pada bidang SQL ketik perintah berikut :
SELECT jenis
From (select jenis
                From tbl_mstr_jenis
                Union
                Select jenis
                from tbl_cd) src

selanjutnya ulangi langkah e sampai g seperti proses pembuatan query kategori, kemudian simpan dengan nama qry_jenis. Hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah ini

















5.4. Query FormatCD
Pembuatan query formatCD hampir sama dengan membuat query penerbit hanya menggunakan tbl_mstr_formatcd. Setelah selesai simpan dengan nama qry_formatcd. Hasilnya seperti berikut :











                Setelah selesai ubahlah untuk masing-masing combobox pada form, dengan properties sebagai berikut :
·         Combo box : penerbit
Row source : qry_penerbit

·         Combo box : formatcd
Row source : qry_formatcd

·         Combo box : kategori
Row source : qry_kategori

·         Combo box : jenis
Row source : qry_jenis

6.       Membuat form klasifikasi
Pada tampilan form Gambar 8, dibagian bawah form terdapat dua datasheet. Datasheet sebelah kiri untuk klasifikasi dan disebelah kanan untuk isi CD.
Klasifikasi CD dibuat dalam bentuk datasheet karena bisa lebih dari satu, karena kita tidak bisa menyediakan satu, dua, atau tiga field pada tbl_CD, contoh klasifikasi1, klasifikasi2, klasifikasi3, karena tidak pasti klasifikasinya lebih dari satu dan juga tidak dibatasi maksimum tiga. Sehingga dalam database kita mengakomodir keperluan ini dengan menyediakan relasi “one to many”.

Buatlah form baru dengan design view, lalu simpan dengan nama form frm_klasifikasi.
·         Pada properties tab data isi record source dengan tbl_klasifikasi,
·         lalu drag field klasifikasi ke form
·         ubahlah field klasifikasi menjadi combo box seperti pada tampilan dibawah ini
·         aturlah properties form sebagai berikut :
default view                             Datasheet
allow form view                      No
allow datasheet view           Yes
allow pivotTable view          No
allow PivotChartView           No
Navigation buttons                               No
Record Source                         tbl_klasifikasi
·         untuk combo box klasifikasi, atur properties pada tab data :
row source               : exec sp_klasifikasi ‘music’

6.1. Membuat sp_klasifikasi
Pada properties combo box klasifikasi menggunakan stored procedure bernama sp_klasifikasi dengan parameter ‘music’(parameter music hanya sementara). Menggunakan stored procedure karena kita perlu mengirimkan parameter.
Langkah-langkah pembuatan stored procedure klasifikasi
a.       Klik ribbon tab create, klik “Query wizards”
b.      Pilih “design stored Procedure”, klik OK
c.       Klik close untuk menutup kotak “Add Table”
d.      Klik “SQL” pada ribbon tab design untuk menampilkan bidang SQL, lalu ketik perintah berikut :
Select klasifikasi
From (select klasifikasi, kategori
              From tbl_mstr_klasifikasi
              Union
              Select klasifikasi, kategori
              From tbl_CD inner join
              Tbl_klasifikasi on tbl_CD.cdid = tbl_klasifikasi.cdid) src
e.      Lalu klik pada bidang diagram, akan muncul seperti gambar berikut :










Aturlah seperti tampak pada gambar diatas, kemudian simpan dengan nama sp_klasifikasi

6.2. Membuat function refreshlist()
Function refreshlist() adalah user-defined function (UDF). Function ini digunakan untuk me-refresh data dalam list combo box. Perlu diketahui bahwa ketika user memasukkan data baru(tidak terdapat dalam list) pada combo box, data baru tersebut tidak langsung tersedia dalam list sehingga tidak bis dipilih oleh user. Pada access harus menekan F9 untuk me-refresh list combo box. Jika tidak menggunakan F9 maka user harus menutup form kemudian menjalankan form kembali, baru data yang dimasukkan tersebut muncul dalam list. Tetapi dengan menggunakan function refreshlist maka ketika user masuk ke combo box, program otomatis melakukan requery untuk memperbarui list.
Cara membuat function refreshlist() :
a.       Pada form design (dimana frm_klasifikasi dibuat), klik ribbon tab design, lalu klik “view code”.
b.      Pada visual basic editor yang terbuka, ketik code berikut ini :
Function frefreshlist()
              Me.Actioncontrol.requery………harusnya…: Me.Activecontrol.Requery
End function







c.       Kemudian pasanglah function frefreshlist() pada event on enter dari combo box klasifikasi seperti pada gambar berikut :












6.3. Membuat form konten
Form konten adalah form yang akan berbentuk datasheet dan menjadi sub form pada frm_data. Form ini untuk menampung dan menampilkan data isi CD
Langkah-langkahnya :
a.       Buatlah form design dan simpan dengan nama frm_konten
b.      Aturlah properties form seperti berikut :
Default view                    : datasheet
Allow form view             : No
Allow datasheet view  : Yes
Allow pivottable view  : No
Allow PivotChart view  : No
Record source                 : tbl_konten      
c.       Lalu pada tab ribbon design klik “add existing fields” lalu drag ke empat fields yaitu album, judul, artis, keterangan
d.      Kemudiaan aturlah field album dan artis menjadi combo box, sehingga tampak seperti pada gambar berikut :










Untuk combo box album dan artis, data yang ditampilkan dalam list berasal dari data yang pernah dimasukkan oleh user. Combo box ini dibuat agar user tidak perlu mengetik ulang nama album dan artis yang pernah dimasukkan. Sehingga perlu dibuatkan query album dan artis.  Pembuatan query sama dengan proses pembuatan query penerbit dan formatCD hanya saja untuk query album dan artis menggunakan tbl_konten. Dan beri nama query untuk masing-masing “qry_album” dan “qry_artis”
e.      Setelah qry_album dan qry_artis selesai, ubah properties Row source untuk combo box album dan artis pada frm_konten yang sudah dibuat.
Properties row source untuk combo box album : qry_album
Properties row source untuk combo box artis : qry_artis
Setelah itu untuk setiap combo box td tambahkan function frefreshlist() pada module form, lalu pada event on enter untuk masing-masing combo box masukkan =frefreshlist()
6.4. Membuat frm_konten_1 dan frm_konten_2
Form frm_konten yang dibuat diatas, untuk merekam data CD yang berupa “kompilasi”, karena terdapat field album dan artis untuk merekam data album.
Jika frm_konten digunakan untuk merekam data CD berjenis “Album” atau CD “software”, “Games”, maka field album dan artis menjadi tidak bermanfaat. Maka field-field tersebut harus disembunyikan.
Jadi frm_konten_1 untuk merekam data CD “kompilasi” dan frm_konten_2 untuk merekam data CD lainnya.
Langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Untuk membuat frm_konten_1 langsung dengan menggubah namanya (rename) dari frm_konten menjadi frm_konten_1.
b.      Untuk frm_konten_2 dibuat dengan cara “save as” dari frm_konten_1 klik menu file>>save object as).
c.       Pada frm_konten_2 yang sudah jadi hapuslah combo box album dan artis sehingga tampak seperti pada gambar berikut :









7.       Menambahkan subform
Bukalah form frm_data ke dalam design view untuk menambahkan datasheet “klasifikasi” dan “konten”









Untuk subform sebelah kiri, atur propertiesnya sebagai berikut :
Source object                  : frm_klasifikasi
Link master fields           : cdid
Link child fields                : cdid
Name                                  : sub1

Sedangkan untuk subform sebelah kanan,
Source object                  : frm_konten_1
Link master fields           : cdid
Link child fields                : cdid
Name                                  : sub2

8.       Menambahkan tombol save dan undo
Berikut cara membuat tombol save dan undo :
a.       Pastikan icon “use control wizards” tidak aktif
b.      Tambahkan dua buah control button pada form
c.       Pasang gambar icon untuk kedua tombol sebagai pengganti teks
d.      Untuk tombol save diberi nama cmdsave dan tombol undo diberi nama cmdundo
e.      Pada masing-masing tombol, tambahkan event procedure nya pada on click :
Untuk tombol save
Private Sub cmdSave_Click()
    SaveRecord
End Sub

Untuk tombol undo
Private Sub cmdUndo_Click()
    UndoRecord
End Sub
f.        Menambah event pada KodeCD
Untuk menambahkan event procedure, klik field KodeCD lalu tampilkan property sheet. Pada event before update, klik tanda panah dan pilih [event procedure]. Klik tombol builder […] untuk menampilkan visual basic editor.
Kemudian masukkan code syntax berikut :
Private Sub KodeCD_BeforeUpdate(Cancel As Integer)
    If Not IsNull(Me.KodeCD) Then
        whr = "KodeCD='" & Me.KodeCD & "' AND CDID<>" & Nz(Me.CDID, 0)
        If Not IsNull(DLookup("KodeCD", "tbl_CD", whr)) Then
            Alert "Kode CD '" & Me.KodeCD & _
                  "' sudah terpakai! Harap menggunakan Kode yang lain."
            Cancel = True
        End If
    End If
End Sub

g.       Membuat procedure alert()
Penampilan pesan ini dibuat dan disimpan pada module, langkah-langkah :
1)      Buatlah sebuah module dengan klik “module” pada tab create lalu masukan code berikut :
Const vApptitle = “Program CD”, vVersion = “1.2 (Maret 2014)”
Sub alert (Pmsg)
              Msgbox pmsg & Space(5), vbcritical, vapptitle
End sub

2)      Lalu simpan dengan nama mdl_general
h.      Event pada kategori
Tambahkan event After Update combo box kategori pada event procedure ketik kode :
Private sub kategori_afterUpdate()
      Tsql = “exec sp_klasifikasi ‘ ” &  me.kategori & “ ‘ “
      Me.sub1!klasifikasi.rowsource = tsql
End sub
i.         Event pada jenis
Event ini akan mengganti form yang menjadi sourceobject pada subform sub2 berdasarkan jenis CD yang dipilih.
Syntax pada procedure AfterUpdate sebagai berikut :
Private sub jenis_afterupdate()
      If nz (me.jenis, “Album”) = “Kompilasi” then
          Me.sub2.sourceobject = “frm_konten_1”
      Else
         Me.sub2.sourceobject = “frm_konten_2”
      End if
End sub
j.         
9.        










IV.        




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

woraebe.corp